Tidak Punya Dutch Oven? Ini 5 Alternatif Untuk Memanggang Sourdough

Menghasilkan roti sourdough yang sempurna tidak selalu membutuhkan perlengkapan mahal seperti Dutch Oven. Ada berbagai cara kreatif dan praktis untuk menggantikan alat tersebut tanpa mengorbankan kualitas hasil akhir.
<pDengan memahami berbagai alternatif wadah dan teknik yang bisa digunakan di rumah, proses memanggang sourdough menjadi lebih fleksibel dan tetap menghasilkan roti dengan tekstur dan kulit yang memuaskan.
Alternatif Wadah Memanggang Sourdough Tanpa Dutch Oven
Memanggang sourdough dengan hasil yang maksimal sering kali identik dengan penggunaan Dutch Oven karena kemampuannya menjaga suhu dan kelembapan selama proses oven. Namun, tidak semua orang memiliki Dutch Oven di rumah, dan ada beberapa alternatif wadah yang bisa digunakan untuk mendapatkan hasil roti sourdough yang tetap lezat dan teksturnya bagus. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai pilihan wadah pengganti Dutch Oven, lengkap dengan bahan, kelebihan, kekurangan, serta cara menyiapkannya agar hasil memanggang tetap optimal.
Alternatif Wadah Memanggang Sourdough Tanpa Dutch Oven
Berikut ini adalah berbagai wadah yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti Dutch Oven saat memanggang sourdough. Setiap pilihan memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi hasil akhir roti, jadi penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya serta cara penggunaannya agar mendapatkan hasil terbaik.
| Wadah Alternatif | Bahan | Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|---|---|
| Keramik / Casserole Dish | Keramik tebal, kaca tahan panas | Distribusi panas merata, tampilan estetis | Berat, rentan pecah jika tidak hati-hati |
| Logam Berat (Aluminium / Baja Tahan Karat) | Aluminium, baja tahan karat | Cepat panas, mudah digunakan, cukup tahan lama | Kapasitas menahan kelembapan tidak sebanyak keramik |
| Wadah Keramik / Tanur Tanpa Tutup | Tanah liat / keramik tanpa tutup | Memberikan tekstur crust yang keren | Kurang mampu menjaga kelembapan, hasil tidak seuniform Dutch Oven |
| Wadah Bebek / Cast Iron Skillet | Besi tuang | Daya tahan tinggi, distribusi panas baik | Memerlukan pre-heat yang cukup lama, berat |
| Balok atau wadah aluminium foil tebal | Aluminium foil tebal | Murah, mudah didapat, bisa ditutup rapat | Hasil mungkin kurang merata, risiko robek saat proses |
Setiap wadah ini memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri, jadi pemilihan tergantung pada apa yang tersedia di dapur dan hasil akhir yang diharapkan. Berikut ini adalah tips menyiapkan wadah alternatif dan langkah-langkah menggunakannya untuk memanggang sourdough agar hasilnya maksimal.
Langkah Menyiapkan Wadah Alternatif untuk Memanggang Sourdough
- Pastikan wadah bersih dan aman untuk penggunaan panas tinggi. Untuk wadah seperti keramik atau tanah liat, cek ketahanannya terhadap suhu oven.
- Jika menggunakan wadah tanpa tutup, siapkan penutup seperti aluminium foil tebal atau tutup cocok agar uap tetap terperangkap di dalam, sehingga adonan mendapatkan tekstur kulit yang keren dan lembut di dalam.
- Pre-heat wadah sebelum memasukkan adonan. Panaskan wadah dalam oven pada suhu sekitar 230-250°C selama 15-30 menit agar panas merata dan membantu membentuk crust yang bagus.
- Untuk wadah yang tidak memiliki tutup, tempatkan adonan di dalam wadah dan gunakan aluminium foil sebagai penutup rapat selama proses awal memanggang, lalu buka saat roti mulai memperoleh warna cokelat keemasan.
- Setelah memanggang, biarkan roti dalam wadah 10-15 menit agar kelembapan tetap terjaga, lalu keluarkan dan biarkan dingin di rak pendingin agar teksturnya maksimal.
Pengadaptasian Resep Sourdough untuk Wadah Alternatif
Resep sourdough umumnya cukup fleksibel dan bisa diadaptasi untuk berbagai wadah. Berikut tips mengubah resep agar cocok dengan wadah alternatif:
Perhatikan jumlah adonan agar tidak terlalu penuh di dalam wadah, biasanya maksimal 2/3 dari kapasitas wadah agar udara bisa bersirkulasi dengan baik selama proses pemanggangan.
Selain itu, waktu oven dan suhu juga perlu diatur ulang tergantung pada bahan wadah dan karakteristik oven. Disarankan untuk melakukan percobaan kecil terlebih dahulu jika menggunakan wadah baru agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Misalnya, jika menggunakan keramik tebal, oven bisa diatur pada suhu 230°C dan memanggang selama 30-35 menit, lalu periksa kekeringan dan warna roti. Jika menggunakan aluminium foil, gunakan suhu yang sama, tetapi perhatikan waktu agar roti tidak terlalu matang atau gosong.
Dengan penyesuaian ini, hasil sourdough yang renyah dan lembut dalamnya tetap bisa didapatkan tanpa harus bergantung pada Dutch Oven.
Memanfaatkan Peralatan Rumah Tangga sebagai Pengganti Dutch Oven
Ketika tidak memiliki Dutch Oven, jangan khawatir! Banyak peralatan rumah tangga yang biasa kita temukan di dapur yang bisa dimanfaatkan untuk memanggang sourdough dengan hasil yang memuaskan. Penggunaan alat yang tepat dan pengaturan oven yang sesuai akan membantu menciptakan efek seperti Dutch Oven, sehingga roti Anda tetap memiliki tekstur dan kerak yang sempurna.
Dengan sedikit kreativitas dan teknik yang tepat, peralatan rumah tangga ini bisa menjadi solusi praktis dan hemat biaya untuk proses panggang sourdough di rumah.
Pemanfaatan Panci Baja Tahan Karat atau Enamel sebagai Pengganti Dutch Oven
Panci baja tahan karat dan panci enamel merupakan pilihan populer sebagai pengganti Dutch Oven karena keduanya mampu menahan panas dengan baik dan menyebarkan panas secara merata. Keduanya juga cukup kedap udara saat ditutup rapat, sehingga membantu menciptakan lingkungan lembap yang penting untuk mendapatkan kerak roti yang renyah dan dalam.
Untuk hasil terbaik, pastikan panci yang digunakan memiliki penutup yang pas sehingga uap bisa terkunci di dalam selama proses memanggang. Jika tidak memiliki penutup yang cocok, Anda bisa menutup panci dengan aluminium foil terlebih dulu sebelum menutupnya dengan penutup panci agar uap tetap terjebak.
Panduan Penggunaan Oven Rumah untuk Efek Similar Dutch Oven
Pengaturan oven yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil roti seperti yang diinginkan. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
- Preheat oven hingga suhu 230°C hingga 250°C, tergantung resep dan karakteristik roti.
- Letakkan panci yang sudah dipanaskan di dalam oven saat oven mulai memanas agar panci benar-benar matang dan panas.
- Setelah adonan ditempatkan di dalam panci, tutup rapat dan panggang selama 20-30 menit untuk mendapatkan kerak yang bagus.
- Setelah waktu awal, buka tutup dan lanjutkan memanggang selama 10-15 menit agar kerak menjadi lebih renyah dan berwarna cokelat keemasan.
Penggunaan suhu tinggi dan waktu yang tepat sangat berpengaruh terhadap tekstur akhir roti sourdough. Pastikan setiap langkah dilakukan secara konsisten dan hati-hati agar hasilnya maksimal.
Tabel Penggunaan dan Perawatan Alat Rumah Tangga untuk Memanggang Sourdough
| Alat Rumah Tangga | Penggunaan Utama | Perawatan dan Tips |
|---|---|---|
| Panci Baja Tahan Karat | Pengganti Dutch Oven, digunakan untuk memanggang langsung di oven. | Cuci dengan sabun dan air hangat, keringkan sempurna agar tidak berkarat. Jangan gunakan pengikis kasar. |
| Panci Enamel | Memanggang roti, tahan panas tinggi, dan menjaga suhu stabil. | Hindari benturan keras agar enamel tidak pecah. Cuci dengan lembut, hindari penggosokan keras. |
| Wajan atau Loyang | Alternatif untuk memanggang roti dalam oven, cocok untuk roti berukuran kecil. | Basahi sebelum digunakan agar tidak lengket, dan bersihkan dengan sikat lembut setelah digunakan. |
Contoh Pengaturan Suhu dan Waktu Memanggang untuk Hasil Terbaik
“Suhu tinggi selama 20-30 menit pertama untuk membentuk kerak, kemudian suhu diturunkan untuk proses pematangan dalam agar tekstur dalam tetap lembut.”
Contoh pengaturan yang efektif adalah sebagai berikut:
- Preheat oven hingga 240°C dan panaskan panci di dalam oven selama 30 menit.
- Setelah adonan siap, keluarkan panci dari oven, letakkan adonan di dalamnya, lalu tutup rapat.
- Panggang selama 20 menit pada suhu 240°C untuk membentuk kerak yang bagus.
- Buka tutup, turunkan suhu menjadi 200°C, dan panggang lagi selama 15 menit agar kerak lebih renyah dan berwarna cokelat keemasan.
Dengan mengikuti panduan ini, hasil roti sourdough Anda akan memiliki tekstur dan kerak yang menyerupai roti yang dipanggang dengan Dutch Oven asli. Pengaturan oven dan alat yang tepat akan membuat proses memanggang di rumah jadi lebih menyenangkan dan hasilnya memuaskan.
Teknik Membuat Oven Sendiri dari Bahan Sederhana
Membuat oven sendiri dari bahan yang mudah didapat bisa menjadi solusi menarik dan efisien untuk memanggang sourdough tanpa perlu membeli oven mahal. Dengan sedikit kreativitas dan pengetahuan dasar, Anda bisa membangun oven sederhana yang mampu menjaga suhu stabil dan menghasilkan roti sourdough yang sempurna.
Proses pembuatan oven DIY ini tidak hanya hemat biaya, tetapi juga memberi pengalaman seru dalam mempelajari teknik pembuatan oven tradisional. Di bawah ini, akan dijelaskan langkah-langkah yang perlu Anda ikuti, bahan yang dibutuhkan, serta tips menjaga suhu oven agar tetap stabil selama proses memanggang.
Langkah-langkah Membangun Oven Sederhana dari Bahan Sederhana
Berikut adalah panduan lengkap untuk merakit oven sederhana dari bahan-bahan yang umum ditemukan di sekitar rumah dan toko bahan bangunan. Pastikan Anda mengikuti setiap langkah dengan hati-hati agar hasilnya maksimal dan oven aman digunakan.
- Menyiapkan lokasi dan fondasi: Pilih area yang datar dan terlindung dari angin. Buat fondasi dari batu bata atau beton kecil sebagai dasar oven agar kokoh dan tahan panas. Pastikan permukaan cukup kuat menahan berat oven yang akan dibangun.
- Membangun kerangka oven: Gunakan batu bata atau bahan tanah liat untuk membuat dinding oven berbentuk bulat atau persegi sesuai desain. Susun batu bata secara rapat dan gunakan mortar yang tahan panas atau campuran tanah liat dan pasir sebagai perekat.
- Membuat lubang untuk pintu dan ventilasi: Sisihkan bagian untuk pintu oven yang bisa ditutup rapat agar panas tetap stabil. Tambahkan lubang ventilasi kecil di bagian atas untuk sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan di dalam oven.
- Menutup bagian atas dan menambahkan lapisan pelindung: Setelah struktur selesai, tutup bagian atas oven dengan batu bata atau tanah liat yang keras. Jika ingin, tambahkan lapisan pelindung dari tanah liat tipis di bagian luar untuk memperkuat isolasi dan menahan suhu panas.
- Pengerjaan akhir dan pengeringan: Biarkan oven selama beberapa hari agar lapisan tanah liat benar-benar kering dan mengeras. Setelah kering, oven siap untuk diuji coba dengan membakar kayu kecil sebagai pemanas awal.
Skema dan Diagram Proses Pembuatan Oven DIY
Berikut gambaran proses pembuatan oven secara visual. Dimulai dari pembuatan fondasi, pemasangan batu bata untuk dinding, pembuatan lubang pintu dan ventilasi, hingga penutup atas dan finishing. Setiap langkah harus dilakukan secara hati-hati untuk memastikan struktur kokoh dan tahan panas.
Diagram proses pembuatan oven DIY:
- Persiapan lokasi dan fondasi
- Pemasangan dinding dari batu bata atau tanah liat
- Pengaturan lubang ventilasi dan pintu
- Pemasangan lapisan pelindung tanah liat
- Pengeringan dan pengujian oven
Setiap tahap harus dilaksanakan secara seksama, dan pastikan bahan-bahan yang digunakan cocok untuk suhu tinggi agar oven tahan lama dan aman digunakan.
Tips Menjaga Suhu Oven agar Stabil selama Proses Memanggang
Suhu yang stabil sangat penting untuk mendapatkan hasil roti sourdough yang optimal. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Gunakan bahan isolasi yang tepat, seperti tanah liat atau batu bata, untuk menahan panas lebih lama di dalam oven.
- Awali dengan menyalakan oven dari pagi hari agar suhu meningkat secara perlahan dan merata.
- Gunakan kayu khusus untuk pembakaran yang menghasilkan panas stabil dan tidak berasap berlebihan.
- Monitor suhu menggunakan termometer oven yang ditempatkan di dalam agar Anda bisa menyesuaikan pembakaran.
- Biarkan oven tetap tertutup selama proses pemanggangan agar suhu tidak cepat menurun, kecuali saat mengatur suhu atau membalik roti.
Dengan perawatan dan pengaturan suhu yang tepat, oven buatan sendiri ini akan mampu menghasilkan roti sourdough yang renyah di luar dan lembut di dalam, layaknya oven profesional.
Tips dan Trik Memanggang Sourdough dengan Peralatan Non-Konvensional

Memanggang sourdough tanpa Dutch Oven memang menuntut kreativitas dan ketelatenan. Namun, dengan sedikit penyesuaian dan pengetahuan, hasil roti tetap bisa memuaskan dan memiliki tekstur yang mirip. Berikut beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda dalam proses memanggang sourdough menggunakan peralatan rumah tangga yang tidak konvensional.
Penyiapan Permukaan Panas Alternatif seperti Batu Bata atau Batu Alam
Penggunaan permukaan panas alami seperti batu bata atau batu alam bisa menjadi solusi efektif untuk memberikan suhu tinggi dan distribusi panas yang merata saat memanggang sourdough. Batu ini menyimpan panas cukup lama dan membantu menciptakan kerak yang renyah dan warna yang cantik pada roti.
- Pastikan batu bata atau batu alam yang digunakan sudah bersih dan tahan panas. Sebaiknya, gunakan batu yang dirancang untuk keperluan oven atau memanggang agar tidak mengeluarkan zat berbahaya saat dipanaskan.
- Letakkan batu di bagian bawah oven dan panaskan bersamaan dengan oven selama minimal 30 menit sebelum adonan dimasukkan. Ini membantu batu menyerap panas secara optimal.
- Untuk menjaga kestabilan suhu, lapisi batu dengan kertas perkamen atau kain bersih agar adonan tidak langsung bersentuhan dengan batu panas yang sangat ekstrem, sehingga mengurangi risiko roti gosong di bagian bawah.
Prosedur Memasukkan dan Mengeluarkan Adonan dari Wadah Tanpa Dutch Oven
Ketika tidak menggunakan Dutch Oven, proses memasukkan dan mengeluarkan adonan menjadi bagian penting dalam menjaga bentuk dan tekstur roti. Teknik ini harus dilakukan dengan hati-hati agar adonan tetap terjaga dan hasil akhirnya maksimal.
- Siapkan permukaan kerja bersih dan taburi dengan tepung untuk menghindari lengket.
- Gunakan spatula atau scraper untuk mengangkat adonan dari wadah. Pastikan tangan atau alat yang digunakan bersih dan kering agar adonan tidak pecah.
- Gulung atau angkat adonan secara perlahan dan letakkan langsung di permukaan pemanggang yang sudah dipanaskan sebelumnya.
- Jika menggunakan loyang, lapisi dengan kertas perkamen agar adonan tidak lengket saat dipindahkan.
- Setelah proses pembakaran selesai, gunakan spatula besar atau kain tebal untuk mengangkat roti dari permukaan panas dengan hati-hati agar tidak merusak tekstur.
Langkah-Langkah Pengelolaan Suhu dan Kelembapan Selama Memanggang
Pengaturan suhu dan kelembapan selama proses memanggang sangat krusial agar roti mendapatkan kerak yang sempurna dan tekstur yang lembut di bagian dalam. Berikut tabel yang berisi langkah-langkah terbaik dalam pengelolaan suhu dan kelembapan tersebut:
| Langkah | Deskripsi |
|---|---|
| Preheat oven dan permukaan panas | Pastikan oven dan batu bata/batu alam sudah dipanaskan selama minimal 30 menit di suhu 230–250°C agar suhu stabil saat adonan dimasukkan. |
| Pengaturan kelembapan awal | Letakkan wadah berisi air panas di bagian bawah oven atau di dekat permukaan panas untuk menciptakan uap, sehingga kerak roti lebih renyah dan tekstur dalam tetap lembut. |
| Pengendalian suhu selama memanggang | Turunkan suhu ke sekitar 200°C setelah roti masuk, dan tetap awasi agar roti tidak gosong. Tambahkan uap selama 10-15 menit pertama untuk hasil maksimal. |
| Pengurangan kelembapan | Sesaat sebelum roti matang, keluarkan wadah berisi air atau matikan uap untuk membantu kerak mengering dan mendapatkan tekstur renyah. |
Contoh Situasi Peningkatan Kualitas Roti dengan Alat Non-Konvensional
Misalnya, seorang pembuat roti di dapur kecil yang tidak memiliki Dutch Oven dapat memanfaatkan batu bata yang dipanaskan di oven sebagai permukaan panas utama. Dengan penyesuaian suhu dan kelembapan yang tepat, ia berhasil mendapatkan roti sourdough dengan kerak coklat keemasan dan tekstur renyah seperti yang dihasilkan di oven profesional. Teknik ini juga cocok saat curah hujan tinggi di luar, karena batu alam membantu mempertahankan suhu stabil dan menjaga kelembapan di dalam oven, sehingga hasil akhir tetap optimal.
Perbandingan Hasil Akhir dengan Berbagai Alternatif
Ketika memanggang sourdough tanpa Dutch oven, hasil akhir roti dapat bervariasi tergantung dari metode dan wadah yang digunakan. Memahami perbedaan ini penting agar kita bisa mendapatkan tekstur, kerenyahan, dan penampilan kulit roti yang sesuai dengan keinginan. Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil akhir dari berbagai metode alternatif, disertai penjelasan aspek yang dievaluasi serta keunggulan dan kelemahan dari masing-masing teknik.
Aspek Yang Dievaluasi dalam Perbandingan Hasil Akhir
Untuk menilai keberhasilan teknik pengganti Dutch oven, beberapa aspek utama harus diperhatikan, termasuk tekstur roti secara keseluruhan, kerenyahan kulit, dan penampilan kulit yang mengembang dan berwarna cokelat keemasan. Setiap metode memiliki karakteristik unik yang memengaruhi hasil akhir ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan setiap teknik, seperti suhu oven, waktu pemanggangan, dan kondisi wadah yang digunakan.
Tabel Perbandingan Hasil Akhir
| Metode Pengganti | Tekstur | Kerenyahan | Penampilan Kulit | Keunggulan | Kelemahan |
|---|---|---|---|---|---|
| Wadah Keramik / Tanur Kaca | Rata, tidak terlalu mengembang | Agak keras namun cukup renyah | Kulit cokelat keemasan, tidak terlalu mengkilap | Pengganti cukup baik, mudah didapat | Kurang mengembang, kurang steaming, hasil kurang maksimal |
| Panci Besi (Tanpa Penutup) | Lebih mengembang, tekstur lembut | Kerenyahan cukup baik, kulit agak tipis | Penampilan kulit kurang rata, cenderung lebih gelap di bagian tertentu | Lebih mudah mengontrol suhu, tahan panas tinggi | Memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil optimal |
| Wadah Aluminium / Loyang | Cukup baik, tekstur lembut | Kerenyahan sedang, kulit kurang mengembang | Permukaan kulit relatif rata dan berwarna kecokelatan | Murah dan ringan, mudah dipindah-pindahkan | Kurang tahan panas dan tidak mampu menghasilkan steaming yang cukup |
| Oven Tanpa Wadah Khusus | Kurang rata, bagian tengah cenderung lebih lembek | Kurang kerenyahan, kulit sering tidak merata | Warna kulit tidak merata, kurang menarik | Praktis dan hemat biaya | Hasil kurang konsisten, sulit mendapatkan kulit yang baik |
| Penggunaan Wajan Tahan Panas dengan Penutup | Relatif mengembang, tekstur lembut | Kerenyahan cukup baik, kulit cukup renyah | Penampilan kulit baik, berwarna cokelat keemasan | Praktis, mudah diakses, dan memberikan steaming alami | Memerlukan penyesuaian suhu dan waktu agar hasil optimal |
Keunggulan dan Kelemahan Setiap Metode Alternatif
Setiap teknik pengganti Dutch oven menawarkan keunggulan dan kelemahan yang berbeda, tergantung dari bahan dan peralatan yang digunakan serta pengalaman dalam mengontrol proses pemanggangan. Memahami hal ini membantu kita menentukan metode mana yang paling cocok sesuai kebutuhan dan peralatan yang tersedia di rumah.
- Wadah Keramik / Tanur Kaca: Mudah didapat dan aman digunakan, tetapi hasilnya kurang maksimal dalam mengembang dan steaming, sehingga kulit cenderung kurang mengkilap.
- Panci Besi: Memberikan hasil lebih mengembang dan tekstur lembut, serta tahan panas tinggi, namun membutuhkan waktu lebih lama dan pengaturan suhu yang tepat.
- Wadah Aluminium / Loyang: Lebih ringan dan murah, cocok untuk pemanggangan cepat, tetapi kurang mampu menghasilkan steaming dan kulit kurang mengembang.
- Oven Tanpa Penutup Khusus: Praktis dan hemat biaya, tetapi hasilnya kurang konsisten dan kulit tidak merata, cocok untuk eksperimen sederhana.
- Wajan Tahan Panas dengan Penutup: Memberikan hasil yang cukup baik dengan kulit yang berwarna menarik dan kerenyahan yang lumayan, serta memungkinkan steaming alami, tetapi memerlukan penyesuaian suhu dan teknik yang benar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Teknik Alternatif
Keberhasilan dalam mendapatkan hasil roti sourdough yang baik dengan metode pengganti Dutch oven sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama adalah suhu oven yang harus dikontrol dengan baik agar roti mengembang maksimal dan kulit mendapatkan warna dan kerenyahan yang diinginkan. Kedua, kondisi wadah yang digunakan harus mampu menahan panas dan memunculkan steaming alami, yang membantu pembentukan kulit yang baik.
Selain itu, waktu pemanggangan dan kelembapan udara di dalam oven juga berperan penting. Penggunaan uap selama proses awal memanggang bisa membantu meningkatkan kerenyahan dan pengembangan kulit. Terakhir, teknik penempatan roti dalam wadah dan pengaturan suhu yang konsisten sangat menentukan keberhasilan hasil akhir, terutama saat menggunakan peralatan rumah tangga yang tidak dirancang khusus untuk memanggang sourdough.
Kesimpulan
Menggunakan alternatif alat memanggang sourdough tidak menutup peluang mendapatkan hasil yang memikat. Dengan sedikit inovasi dan penyesuaian, setiap rumah tangga bisa menikmati roti sourdough yang renyah dan lembut tanpa harus bergantung pada Dutch Oven. Kreativitas dalam dapur membuka kemungkinan baru untuk berkarya dan berkreasi.
Teknik ‘Scoring’ Roti Sourdough (Cara Membuat ‘Ear’ Yang Cantik)
Kapan Waktu ‘Proofing’ Yang Tepat? (Tes Jari Dan Tanda-Tandanya)
Memahami Hidrasi Adonan Resep Sourdough Hidrasi Tinggi Vs Rendah
Resep Sourdough Focaccia (Roti Italia) Dengan Bawang Putih Dan Rosemary
Resep Roti Sourdough Gandum Utuh (Whole Wheat) Yang Lembut
Resep Sourdough Baguette (Roti Tongkat Prancis) Yang Renyah
Tips Merawat Starter Sourdough Saat Ditinggal Liburan
5 Kesalahan Umum Pemula Saat Membuat Starter Sourdough
Cara Menyimpan Starter Sourdough (Suhu Ruang Vs Kulkas)
Kamus Istilah Sourdough Autolyse, Bulk Fermentation, Proofing, Scoring